ILMU
BUDAYA DASAR MATERI 2
Nama : Sasongko Triananda
Kelas : 1IB05
NPM : 1A414064
Dafpus :
Dilampirkan Dibawah bersamaan dengan soal.
“MANUSIA dan KEBUDAYAAN”
1.
Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau
secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens ( Bahasa
Latin yang berarti "manusia
yang tahu"), sebuah spesies primate dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi dimana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan
ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah
berdasarkan jenis kelaminnya . Secara alamiah, jenis
kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan
dewasa sebagai wanita. Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita,
anak-anak, remaja,
akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan
yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung;
tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga
negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan
kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat,
keluarga asuh; teman; musuh) dan
lain
sebagainya.
Beberapa
pengertian manusia menurut
para ahli:
a) Menurut Nicolaus D. & A.Sudiarja
manusia adalah bhineka, tetapi
tunggal. Bhineka adalah karena
jasmani dan rohani, sedangkan
tunggal karena jasmani
dan rohani merupakan satu
barang.
b) Menurut Abineno J. I.
Manusia adalah tubuh yang
berjiwa dan bukan
jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh
yang fana.
c) Menurut Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari
unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
d) Menurut Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup
berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku datar
dan lebar.
e) Menurut Kees Bertens
Manusia adalah suatu makhluk
yang terdiri atas
dua unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f) Menurut I Wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang
dinamis dengan
trias dinamikanya, yakni cipta,
rasa, dan karsa.
g) Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
Manusia adalah makhluk yang
paling mulia,
berpikir, dan memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh) manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan.
h) Menurut Erbe Sentanu
Manusia adalah makhluk
sebaik-baiknya ciptaan
Tuhan. Bahkan manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan makhluk Tuhan
yang lainnya.
i) Menurut Paula J. C. & Janet W.K.
Manusia adalah makhluk terbuka,
bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung
jawab atas keputusan yang
hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan
unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Selain menurut ahli, manusia juga bisa
didefinisikan menurut agama Islam. Dalam Al-Quran, manusia dipanggil
dengan beberapa istilah, yakni
al-insaan (suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa),
an-naas (manusia), al-abd (manusia
sebagai hamba Allah SWT), dan
bani adam (anak-anak Adam karena
berasal dari keturunan Nabi Adam). Namun, dalam Al-Quran dan Al-Sunnah
disebutkan bahwa manusia adalah
makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh
petunjuk kebenaran dalam
menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Pengertian menurut Islam ini
bisa melengkapi pengertian manusia menurut para ahli. Semoga bermanfaat
dan bisa manjadikan kita sebagai
manusia yang lebih baik lagi.
2. Pengertian Hakikat Manusia
Semua manusia pasti memiliki hakikatnya.
Tapi, apakah
arti hakikat manusia itu sendiri?. Hakikat manusia
ialah peran ataupun fungsi nyata yang harus dijalankan oleh
setiap umat manusia didunia.
Tetapi, hal tersebut tidak selalu benar karena banyak manusia
yang tidak menjalankan peran
ataupun fungsi nyata dengan benar, contonya melakukan
kejahatan. Manusia
juga memiliki wujud dan sifat
hakikatnya,
yaitu:
a)
Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan mengembangkan
kesempatan yang ada, dan memperluas
kearah kesempurnaan
dan menyadarinya sebagai
kekuatan.
b)
Kemampuan Bereksistensi = Manusia bersifat
aktif dan manusia
adalah manejer untuk lingkungannya.
Pemilikan Kata Hati
c)
Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu
yang baik
dan buruk baginya. Cara meningkatkan
: Belajar dari apa yang
sudah pernah dilakukan
serta melatih pikiran dan emosional.
d)
Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala sesuatu
perbuatan
harus sesuai dengan kodratnya
karena manusia memiliki
tuntutan yang harus dipenuhi.
HAKEKAT
MANUSIA MENURUT ALQUR'AN
Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai
manusia dengan
menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling
berhubungan, yakni al-insaan , an-naas , al-basyar , dan banii Aadam.
Manusia
disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa
sehingga diperlukan teguran dan peringatan.
Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata
an- nawsyang
berarti gerak dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang
berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti
jenis manusia atau sekelompok tertentu dari
manusia. Manusia
disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional
sehingga perlu disabarkan dan
didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia
menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa
tahu dan sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia
berasal, untuk apa dia hidup, dan
ke
mana ia akan kembali. Penggunaan
istilah banii Aadam menunjukkan
bahwa
manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk
anthropus (sejenis kera). Hal
ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada
Adam
dalam al-Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!).
Demikian juga penggunaan kata
ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu
menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum)
sebagaimana terdapat dalam
surah al-Baqarah ayat 35.
Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk
anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi
manusia. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai
makhluk theomorfis yang memiliki
sesuatu yang agung di dalam dirinya.
Disamping
itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia
dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuah
kualitas
tertinggi sebagai manusia takwa.
Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya
yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor
dan penuh dosa. Peristiwa yang
menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang
melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya
diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia
pada hakikatnya adalah pembawa
dosa turunan. Al-Quran
justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang
sedang dalam perjalanan menuju
suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri
akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan
dengan beban dosa saat melakukan
kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia
diisyaratkan sebagai makhluk
spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik
(positif, haniif).
Karena
itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik,
benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas
dan kesejatian
semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa
kualitas dan hakikat baik benar
dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam
proses pencapaiannya. Artinya,
hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan
yang amat berat untuk bisa
menyandang
predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu
dihadapkan pada dua tantangan
moral yang saling mengalahkan satu
sama
lain.
Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk,
salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi
manusia untuk meraih prestasi
sebagai
manusia berkualitas mutaqqin di atas. Gambaran al-Qur'an
tentang kualitas dan hakikat manusia di atas megingatkan kita pada teori
superego
yang dikemukakan oleh sigmund Freud, seorang ahli
psikoanalisa kenamaan yang pendapatnya banyak dijadika rujukan tatkala orang
berbicara tentang kualitas jiwa manusia.
3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan
kepribadian bangsa barat, jelas dari wilayahnya pun sangat
berbeda, lingkungan, dan gaya
hidupnya. terutama dalam “kepribadian setiap bangsa”,
seperti bangsa barat dan timur dari kepribadian,kebydayaan dan kebiasaan pun
berbeda.
menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau
bangsa timur
identik dengan benua Asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan
berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan
bermata sipit. beda dengan bangsa barat yang pasti kita tau yang merambut
pirang dan berkulit putih.
Bangsa timur ialah bangsa yang dikenal sangat baik
dan ramah. Mempunyai
sifat toleransi yang tinggi
dan saling tolong menolong. bangsa barat saat berkunjung ke
wilayah negara timur, mereka
pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. bangsa
timur dalam
berpakaian pun tergolong sopan. mereka
pun
sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat
istiadat yang di junjung tinggi.
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR ZAMAN SEKARANG
Tak bisa
dipungkiri, pada saat ini semuanya serba modern dan berteknologi canggih.
Sampai-sampai adat, perilaku, kebiasaan dan kebudayaan pun sudah mengambil
sedikit demi sedikit efek samping dari zaman modern saat ini. Akan tetapi,
perubahan zaman saat ini tidak diseimbangi dengan kokohnya moral/kebudayaan
bangsa sendiri. Hal ini bisa dilihat pada kebiasaan/kebudayaan/adat bangsa
timur. Pada waktu dahulu, perbedaan bangsa timur dengan bangsa barat sangat
terlihat sekali, baik dari perilaku, kebiasaan, adat istiadat, berpakaian dan
lain-lain. Namun, pada saat ini yang membedakan bangsa timur dengan bangsa
barat hanyalah raut wajah, warna rambut, dan sebagian kecil nama. Perbedaan
bangsa timur zaman dulu dengan zaman sekarang tidak lagi bisa disamakan, moral
bangsa timur sudah terinfeksi oleh perkembangan zaman modern dan lebih condong
mengikuti kebiasaan bangsa barat. Dari segi berpakaian yang nyeleneh, kebiasaan
yang meniru, dan hal lain lainnya. Bangsa Indonesia pun pada saat ini bisa
dikatakan sebagai bangsa yang meninggalkan jati dirinya. Hal ini bisa dilihat
pada kebiasaan orang-orang Indonesia. Waktu sebelum merdeka, bangsa Indonesia
bisa terlahir dari yang namanya gotong-royong, persatuan para warna negara
untuk melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Tapi, hal itu sudah tidak
bisa dilihat lagi saat ini sebagian besarnya. Tak lain dan tak bukan adalah
karena perkembangan zaman saat ini yang mempunyai kemampuan untuk merubah
kepribadian bangsa-bangsa. Tak terkecuali bangsa Indonesia.
4.
Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya,
sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
ber komunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu bisa dipelajari
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain
terlihat dalam definisi budaya:
“Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai
yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang
mengandung pandangan
atas keistimewaannya
sendiri.”
"Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan
individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina. Citra
budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia
makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat
dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku
orang
lain.
Pengertian kebudayaan Menurut Melville J.
Herkovits dan Bronislaw Malinowski.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), budaya diartikan sebagai akal budi, pikiran
atau adat- istiadat. Jadi jika
dikatakan menurut tata bahasa,
arti dari kebudayaan ini diturunkan dari
makna kata budaya dan cenderung mengarah
kepada pola pikir manusia. Sehingga Pengertian
Kebudayaan sendiri adalah sebagai segala
sesuatu yang berkaitan pada akal atau pikiran manusia serta bisa pula menunjuk
terhadap
perilaku, pola pikir dan karya fisik untuk sekelompok
manusia.
Sedangkan Pengertian
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang sebagaimana
telah dikutip oleh Budiono
K yaitu menegaskan bahwa,
“menurut antropologi, kebudayaan ialah seluruh sistem gagasan, rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia
dalam kehidupan masyarakat,
yang dijadikan miliknya dengan
belajar”. Maka berdasarkan pengertian tersebut ini berarti bahwa ada pewarisan budaya-budaya leluhur lewat sebuah
proses pendidikan. Budaya dan kebudayaan sudah ada ketika manusia berpikir, berkarya dan
berkreasi. Bahkan akan
senantiasa menunjukkan mengenai
pola pikir dan interpretasi manusia pada
lingkungannya. Dalam kebudayaaan ini pula
terkandung nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat dan hal ini menuntun
untuk
memaksa manusia dalam berperilaku yang sesuai dengan
budayanya. Di antara kebudayaan
yang satu dengan lainnya ternyata
mempunyai
sebuah perbedaan dalam menentukan
nilai-nilai hidup dan berperan serta pada adat istiadat atau tradisi yang dihormati.
Adat istiadat atau tradisi yang berbeda inilah antara yang satu dengan lainnya
tak dapat dikatakan tentang benar atau salahnya, karena hal
ini merupakan sebuah penilaian
yang selalu terikat pada kebudayaan
tertentu. Kebudayaan
sangat berpengaruh besar pada kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga, yaitu
bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan
kebudayaan dan kebudayaan
ini akan terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk sebuah
masyarakat
yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah
individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah
kebudayaan
masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan individunya.
5. Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan
mengenai
komponen
atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1) Melville J. Herskovits
Menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a)
alat-alat
teknologi
b)
sistem
ekonomi
c)
keluarga
d)
kekuasaan
politik
2) Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur
pokok yang meliputi:
a) Sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja
sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan
alam sekelilingnya.
b)
Organisasi
Ekonomi
c)
Alat-alat
d) Lembaga-lembaga atau petugas-petugas
untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama) organisasi
kekuatan (politik)
3) C. Kluckhohn
Mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan
secara universal (universal categories of culture) yaitu:
a)
Bahasa
b)
Sistem
pengetahuan
c)
Sistem
tekhnologi, dan peralatan
d)
Sistem
kesenian
e)
Sistem
mata pencarian hidup
f)
Sistem
religi
g)
Sistem
kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
6. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi
Tiga, yaitu:
1)
Gagasan
2)
Aktivitas
3)
Artefak.
GAGASAN
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang
berbentuk
kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai
, norma-norma , peraturan, dan
sebagainya
yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat
. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
AKTIFITAS
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu
tindakan
berpola
dari manusia dalam masyarakat
itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi ,
mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
ARTEFAK
(karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari
aktivitas,
perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di
antara ketiga wujud
kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,
antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai
contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur, dan memberi arah
kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7.
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan adalah
keseluruhan pengetahuan yang
dimiliki
secara
bersama oleh warga suatu masyarakat.
Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional sebagai pedoman.
keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan
atau persoalan yang dihadapi. penggunaan pengetahuan oleh orang perorangan atau
kelompok orang tau masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya pengetahuan dimaksud
telah dipahami, diserap dan diyakini berkat adanya suatu
proses pendidikan panjang (dari
kecil sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi dan
sosialisasi. Terdapat
banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan
pasti berbeda-beda pada
dasarnya tetapi
kesekian
banyak kebudayaan
di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya.
Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia,
orientasi-orientasi nilai budaya
hampir serupa.
Lima Masalah Dasar
Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi
Nilai Budaya
Manusia ( kerangka Kluckhohn
) :
1) Hakekat Hidup
() Hidup
itu buruk
() Hidup itu baik
() Hidup bisa buruk dan
baik, tetapi manusia
tetap harus bias
berikthtiar agar hidup bisa
menjadi baik.
() Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
2) Hakekat Karya
() Karya
itu untuk menafkahi hidup
() Karya
itu untuk kehormatan.
3) Persepsi Manusia Tentang Waktu
() Berorientasi
hanya kepada masa kini.
() Apa
yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi
orientasi ini bagus karena
seseorang yang berorientasi
kepada
masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk
hari-harinya.
() Orientasi
masa lalu. Masa lalu memang
bagus untuk
Diorientasikan untuk menjadi sebuah
evolusi diri mengenai
apa yang sepatutnya dilakukan
dan yang tidak dilakukan.
() Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik
pasti lebih maju
dibandingkan dengan lainnya, pikirannya
terbentang jauh
kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang
mengenai langkah-langkah yang
harus di lakukann nya.
4) Pandangan Terhadap Alam
() Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
() Manusia
berusaha menjaga keselarasan
dengan alam.
() Manusia
berusaha menguasai alam.
5) Hubungan Manusia Dengan Manusia
() Orientasi
kolateral (horizontal)
() Rasa ketergantungan
kepada sesamanya, dan
() Berjiwa gotong
royong.
ORIENTASI-ORIENTASI
NILAI BUDAYA
KLUCKHON
DAN STRODBECK
Orientasi nilai adalah bersifat
komplek tetapi terpola..pada
prinsip..
yang mengutamakan tatanan
dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang
berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. Ada
tiga asumsi:
1)
Orang
dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk
memecahkan masalah
2)
Solusi
yang tersedia tidak terbatas
3)
Satu
solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua
solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature. Human nature adalah
menunjuk
pada
karakter pembawaan sifat
manusia. Yang dipandang sebagai
berpembawaan baik, jahat atau campuran
dari itu. Manusia dipandang tidak hanya
sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia
sebagai
campuran
baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai
pandangan adalah netral.Ada
enam solusi potensial pada masalah
ini
yaitu:
1)
Manusia
yang jahat tetapi dapat merubah
2)
Manusia
itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3)
Manusia
adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4)
Manusia
adalah campuran baik dan jahat.
5)
Manusia
itu baik tapi dapat berubah
6)
Manusia
itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi nature/alam
–person, ada
tiga tipe utama yaitu:
1)
Menguasai alam: orientasi
ini,melihat bahwa
semua kekuatan alam
dapat mengatasi masalah
2)
Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa
disini tidak ada
perbedaan antara kehidupan
manusia , sifat dan
supernatural.
3)
Penaklukan terhadap
alam
yang unggul di negara
seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak
ada sesuatu yang dapat
dikerjakan untuk
mengontrol alam jika ada ancaman
tidak
sesuatupun yang dapat
terlepas dari
bahaya.
Orientasi waktu Merupakan orientasi pada tiga masa
yaitu:
1)
Waktu masa lalu adalah unggul dalam
budaya dalam
penempatan nilai yang
tinggi pada tradisi
di masa lalu.
2)
Orientasi masa
sekarang
yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa
yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi
masa depan.
3)
Orientasi masa depan dimana memiliki
nilai tinggi.
Orientasi aktivitas, aktivitas manusia
dapat dilihat dalam tiga cara
yaitu:
1)
Doing, orientasi ini
melibatkan pada tipe
aktivitas yang
hasilnya tampak pada eksternal individu yang
diukur dengan sesuatu.
2)
Being adalah merupakan
lawan yang exterm dari
orientasi doing.
3)
Becoming merupakan integrasi
keseluruhan pada
perkembangan diri.
Orientasi relational, menurut Kluckhon dan
Strodbeck memisahkan
tiga
cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1) Individualism
Orientasi ini ditandai
dengan otonomi individu dengan kata lain
individu adalah unik dan sebagai
entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah
memprioritaskan pada individu
daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah
Amerika Serikat
2) Orientasi langsung atau lineality
Orientasi ini
memfokuskan pada kelompok dengan
tujuan
kelompok adalah lebih
utama. Menurut
Kluckhon dan Strodbeck
kontinyuitas dari
kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu
adalah penting hanya
untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya
beberapanegara aristokrasi
di Eropa.
3) Collaterality
Orientasi ini memfokuskan
pada kelompok tetap bukan perluasan
kelompok melalui
waktu. Agaknya
fokus pada perluasan
kelompok secara lateral/ ke samping
(anggota kelompok dari individu
yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari
kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya
kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang
jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau
universitas di mana dia belajar.
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi
dengan
strangers. Dengan mempertimbangkan
dua budaya yang tampaknya mirip
misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga
yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini
dapat menyebabkan
terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam
budaya yang berbeda.
8.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan
dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga
tercapai
keadaan
yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan. Contoh:
Masuknya mekanisme pertanian
mengakibatkan hilangnya beberapa
jenis teknik pertanian tradisional
seperti teknik menumbuk padi
dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan
buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua
terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya
yang tidak berfungsi
lagi,
sehingga
menimbulkan gangguan
keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagian yaitu
:
kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan
dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan
kebudayaan
akan berjalan terus- menerus
tergantung dari dinamika
masyarakatnya. Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan
kebudayaan, yaitu:
1) Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang
memiliki potensi mudah
berubah, terutama
unsur-unsur teknologi
dan ekonomi
( kebudayaan material).Adanya
individu-individu yang
mudah
menerima unsure-unsur perubahan
kebudayaan, terutama
generasi muda.Adanya factor adaptasi
dengan lingkungan alam
yang mudah berubah.
2) Menghambat Perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang
memiliki potensi sukar
berubah seperti
:adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan
non material) Adanya
individu-individu yang sukar menerima
unsur-unsur perubahan terutama
generasi tu yang kolot. Ada
juga
faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kebudayaan :
a) Faktor intern
(1)
Perubahan
Demografis
Disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sector
Kehidupan. Contoh:
bidang perekonomian,
pertambahan penduduk
akan mempengaruhi persedian
kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
(2)
Konflik
social
Konflik social dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan
kebudayaan dalam suatu
masyarakat. Contoh: konflik
kepentingan antara
kaum pendatang dengan penduduk
setempat didaerah transmigrasi,
untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan
penduduk setempat
dalam
program pembangunan
bersama-sama para
transmigran.
(3)
Bencana
Alam
Bencana alam yang
menimpa masyarakat
dapat
mempengaruhi
perubahan. Contoh:
bencana banjir,
longsor, letusan gunung
berapi masyarkat
akan dievakuasi dan
dipindahkan ketempat
yang baru, disanalah mereka
harus beradaptasi dengan
kondisi
lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi
proses
asimilasi maupun akulturasi.
(4)
Perubahan
Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan
ada beberapa
faktor misalnya
pendangkalan muara
sungai yang
membentuk delta,
rusaknya hutan karena
erosi atau
perubahan iklim
sehingga membentuk
tegalan. Perubahan demikian
dapat
mengubah kebudayaan
hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya
adaptasi dengan lingkungan
setempat.
b) Faktor Ekstern
(1)
Perdagangan
Indonesia terletak
pada jalur perdagangan
Asia Timur
Dengan India, Timur Tengah
bahkan Eropa
Barat. Itulah sebabnya Indonesia
sebagai persinggahan
pedagang-pedagang besar selain
berdagang mereka juga
memperkenalkan budaya
mereka pada masyarakat
setempat sehingga
terjadilah perubahan
budaya dengan
percampuran budaya
yang ada.
(2)
Penyebaran
Agama
Masuknya unsur-unsur
agama Hindhu
dari India atau
Budaya Arab bersamaan proses penyebaran
agama Hindhu dan Islam
ke Indonesia demikian pula
masuknya
unsur-unsur budaya
barat melalui proses penyebaran
agama Kristen dan kolonialisme.
(3)
Peperangan
Kedatangan bangsa
Barat ke Indonesia
umumnya
menimbulkan
perlawanan keras
dalam bentuk peperangan,
dalam suasana tersebut
ikut masuk pula unsur-unsur
budaya bangsa asing
ke Indonesia.
9. Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan
Contoh-Contoh
Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan:
1)
Kebudayaan-Kebudayaan
Khusus atas Dasar
Faktor kedaerahan.
Contoh: Adat-istiadat
melamar di Lampung dan Minangkabau.
Di
Minangkabau biasanya
pihak permpuan
yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak
laki-laki yang melamar.
2)
Cara
Hidup di Kota dan di Desa yang Berbeda ( urban dan rural
ways of life). Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak
yang dibesarkan di desa. Anak
kota
bersikap lebih
terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan
seorang anak desa lebih mempunyai
sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)
Kebudayaan-Kebudayaan
Khusus Kelas Sosial.
Di masyarakat dapat
dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada
lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah.
Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang.
Masing-masing kelas mempunyai
kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan
kepribadian yang
tersendiri pula pada
setiap individu.
4)
Kebudayaan
Khusus Atas Dasar Agama.
Adanya berbagai
masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan
umatnya.
5)
Kebudayaan
Berdasarkan Profesi.
Misalnya: kepribadian
seorang dokter berbeda dengan
kepribadian seorang
pengacara dan itu semua
berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan
cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer
mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa
berpindah tempat
tinggal. Manusia
dan kebudayaan, atau
manusia dan
masyarakat, oleh karena
itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat
satu sama lain.
Pada kondisi sekarang
ini kita tidak dapat
lagi membedakan
mana
yang lebih
awal muncul manusia atau kebudayaan.
Analisa
terhadap keberadaan
keduanya harus menyertakan
pembatasan
masalah
dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih
cermat.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Dari pengertian
diatas jelas dapat ditarik kesimpualn bahwa
masyarakat
dan busaya memang
pada dasarnya adalah sebuah satu
kesatuan
tingkah laku, perbuatan dan kegiatan yang dilakuakn
seiring
dengan
proses dan tahapan
belajar dan disertakan dengan adat dan
kebiasaan
yang membaur dengan masyarakat kelak akan menjadi
sebuah
budaya yang indah, ambil
contoh saja saat hendak mekan ini
adalah naluri
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya namun
karena
dipengaruhi oleh adat dan
kebiasaan masyarakat sekitar
sehingga menampilkan
sebuah budaya atau cara mekan yang baik,
sopan
pebuh tatakramah dan sebagainya
itu akan menajdi budaya
dengan seiringnya
waktu oleh karena itu budaya dan masyarakat saling
memiliki
keterkaitan yang jelas.
Sumber : Gudikuntst, William B, Young Yun Kim, ”Communicating With
Strangers”, third edition,
McGraw Hill, 1984.
Wikipedia Bahasa Indonesia.
Scribd.com
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
nuansaislam.com
Dan sebagian besar sumber lainnya.
SOAL!
1.
Dalam Bahasa Indonesia,
Homo Sapiens berarti....
a. Manusia yang tahu
b.
Manusia yang bodoh jawab : A.
c.
Manusia yang tidak
berakal
d.
Salah Semua
2.
Menurut Abineno J.I,
pengertian Manusia adalah....
a. tubuh
yang berjiwa dan bukan
jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh
yang fana.
b.
Kombinasi dari
unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
c. Makhluk
hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
d.
Makhluk
yang dinamis dengan
trias dinamikanya, yakni cipta,
rasa, dan karsa.
Jawab : A
3.
Menurut Upanisads,
pengertian manusia adalah....
a. Tubuh
yang berjiwa dan bukan
jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus
dalam tubuh
yang fana.
b.
kombinasi dari
unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
c.
Makhluk
hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
d.
Makhluk
yang dinamis dengan
trias dinamikanya, yakni cipta,
rasa, dan karsa.
Jawab : B
4.
Menurut Sokrates,
pengertian manusia adalah....
a. Tubuh
yang berjiwa dan bukan
jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh
yang fana.
b.
Kombinasi dari
unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
c. makhluk
hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
d.
Makhluk
yang dinamis dengan
trias dinamikanya, yakni cipta,
rasa, dan karsa.
Jawab : C
5.
Menurut I Wayan Watra,
pengertian manusia adalah....
a. Tubuh
yang berjiwa dan bukan
jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh
yang fana.
b.
Kombinasi dari unsur-unsur
roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
c. Makhluk
hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
d. makhluk
yang dinamis dengan
trias dinamikanya, yakni cipta,
rasa, dan karsa.
Jawab : D
No comments:
Post a Comment