Search This Blog

Saturday, March 21, 2015

ILMU BUDAYA DASAR MATERI 2

Nama       : Sasongko Triananda

Kelas       : 1IB05

NPM        : 1A414064
Dafpus     : Dilampirkan Dibawah bersamaan dengan soal.

“MANUSIA dan KEBUDAYAAN”


1.   Pengertian Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens ( Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primate dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya . Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan
lain sebagainya.
Beberapa pengertian manusia menurut para ahli:
a)   Menurut Nicolaus D. & A.Sudiarja
manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka adalah karena jasmani dan rohani, sedangkan tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
b)   Menurut Abineno J. I.
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
c)   Menurut Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
d)   Menurut Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e)   Menurut Kees Bertens
Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri atas dua unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f)    Menurut I Wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yakni cipta, rasa, dan karsa.
g)   Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
Manusia adalah makhluk yang paling mulia, berpikir, dan memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh) manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
h)   Menurut Erbe Sentanu
Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan Tuhan. Bahkan manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk Tuhan yang lainnya.
i)     Menurut Paula J. C. & Janet W.K.
Manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Selain menurut ahli, manusia juga bisa didefinisikan menurut agama Islam. Dalam Al-Quran, manusia dipanggil dengan beberapa istilah, yakni al-insaan (suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa), an-naas (manusia), al-abd (manusia sebagai hamba Allah SWT), dan bani adam (anak-anak Adam karena berasal dari keturunan Nabi Adam). Namun, dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Pengertian menurut Islam ini bisa melengkapi pengertian manusia menurut para ahli. Semoga bermanfaat dan bisa manjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik lagi.


2.   Pengertian Hakikat Manusia

Semua manusia pasti memiliki hakikatnya. Tapi, apakah arti hakikat manusia itu sendiri?. Hakikat manusia ialah peran ataupun fungsi nyata yang harus dijalankan oleh setiap umat manusia didunia. Tetapi, hal tersebut tidak selalu benar karena banyak manusia yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata dengan benar, contonya melakukan kejahatan. Manusia juga memiliki wujud dan sifat
hakikatnya, yaitu:
a)    Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan mengembangkan
 kesempatan yang ada, dan memperluas kearah kesempurnaan
 dan menyadarinya sebagai kekuatan.
b)    Kemampuan Bereksistensi = Manusia bersifat aktif dan manusia
 adalah manejer untuk lingkungannya. Pemilikan Kata Hati
c)    Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu yang baik
 dan buruk baginya. Cara meningkatkan : Belajar dari apa yang
 sudah pernah dilakukan serta melatih pikiran dan emosional.
d)    Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala sesuatu perbuatan  
 harus sesuai dengan kodratnya karena manusia memiliki
 tuntutan yang harus dipenuhi.

HAKEKAT MANUSIA MENURUT ALQUR'AN
Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insaan , an-naas , al-basyar , dan banii Aadam.
Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan.
Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an- nawsyang berarti gerak dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari
manusia. Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan
ke mana ia akan kembali. Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan
bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada
Adam dalam al-Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35.
Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya.
Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuah
kualitas tertinggi sebagai manusia takwa.
Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa
menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu
sama lain.
Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi
sebagai manusia berkualitas mutaqqin di atas. Gambaran al-Qur'an tentang kualitas dan hakikat manusia di atas megingatkan kita pada teori
superego yang dikemukakan oleh sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa kenamaan yang pendapatnya banyak dijadika rujukan tatkala orang berbicara tentang kualitas jiwa manusia.


3.   KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat, jelas dari wilayahnya pun sangat berbeda, lingkungan, dan gaya hidupnya. terutama dalam “kepribadian setiap bangsa”, seperti bangsa barat dan timur dari kepribadian,kebydayaan dan kebiasaan pun
berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bangsa timur identik dengan benua Asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. beda dengan bangsa barat yang pasti kita tau yang merambut pirang dan berkulit putih.
Bangsa timur ialah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah. Mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka
pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR ZAMAN SEKARANG
Tak bisa dipungkiri, pada saat ini semuanya serba modern dan berteknologi canggih. Sampai-sampai adat, perilaku, kebiasaan dan kebudayaan pun sudah mengambil sedikit demi sedikit efek samping dari zaman modern saat ini. Akan tetapi, perubahan zaman saat ini tidak diseimbangi dengan kokohnya moral/kebudayaan bangsa sendiri. Hal ini bisa dilihat pada kebiasaan/kebudayaan/adat bangsa timur. Pada waktu dahulu, perbedaan bangsa timur dengan bangsa barat sangat terlihat sekali, baik dari perilaku, kebiasaan, adat istiadat, berpakaian dan lain-lain. Namun, pada saat ini yang membedakan bangsa timur dengan bangsa barat hanyalah raut wajah, warna rambut, dan sebagian kecil nama. Perbedaan bangsa timur zaman dulu dengan zaman sekarang tidak lagi bisa disamakan, moral bangsa timur sudah terinfeksi oleh perkembangan zaman modern dan lebih condong mengikuti kebiasaan bangsa barat. Dari segi berpakaian yang nyeleneh, kebiasaan yang meniru, dan hal lain lainnya. Bangsa Indonesia pun pada saat ini bisa dikatakan sebagai bangsa yang meninggalkan jati dirinya. Hal ini bisa dilihat pada kebiasaan orang-orang Indonesia. Waktu sebelum merdeka, bangsa Indonesia bisa terlahir dari yang namanya gotong-royong, persatuan para warna negara untuk melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Tapi, hal itu sudah tidak bisa dilihat lagi saat ini sebagian besarnya. Tak lain dan tak bukan adalah karena perkembangan zaman saat ini yang mempunyai kemampuan untuk merubah kepribadian bangsa-bangsa. Tak terkecuali bangsa Indonesia.


4.   Pengertian Kebudayaan

           Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha ber komunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu  bisa dipelajari
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai
yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.

"Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.

Pengertian kebudayaan Menurut Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), budaya diartikan sebagai akal budi, pikiran atau adat- istiadat. Jadi jika dikatakan menurut tata bahasa, arti dari kebudayaan ini diturunkan dari makna kata budaya dan cenderung mengarah kepada pola pikir manusia. Sehingga Pengertian Kebudayaan sendiri adalah sebagai segala sesuatu yang berkaitan pada akal atau pikiran manusia serta bisa pula menunjuk
terhadap perilaku, pola pikir dan karya fisik untuk sekelompok manusia.

Sedangkan Pengertian Kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang sebagaimana telah dikutip oleh Budiono K yaitu menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan ialah seluruh sistem gagasan, rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Maka berdasarkan pengertian tersebut ini berarti bahwa ada pewarisan budaya-budaya leluhur lewat sebuah proses pendidikan. Budaya dan kebudayaan sudah ada ketika manusia berpikir, berkarya dan berkreasi. Bahkan akan senantiasa menunjukkan mengenai pola pikir dan interpretasi manusia pada lingkungannya. Dalam kebudayaaan ini pula terkandung nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat dan hal ini menuntun
untuk memaksa manusia dalam berperilaku yang sesuai dengan budayanya. Di antara kebudayaan yang satu dengan lainnya ternyata
mempunyai sebuah perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup dan berperan serta pada adat istiadat atau tradisi yang dihormati. Adat istiadat atau tradisi yang berbeda inilah antara yang satu dengan lainnya tak dapat dikatakan tentang benar atau salahnya, karena hal ini merupakan sebuah penilaian yang selalu terikat pada kebudayaan
tertentu. Kebudayaan sangat berpengaruh besar pada kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga, yaitu bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan dan kebudayaan ini akan terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk sebuah
masyarakat yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah
kebudayaan masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan individunya.


5.   Unsur-Unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1)   Melville J. Herskovits
Menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a)   alat-alat teknologi
b)   sistem ekonomi
c)   keluarga
d)   kekuasaan politik
2)   Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a)  Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan  diri dengan alam sekelilingnya.
b)   Organisasi Ekonomi
c)   Alat-alat
d)  Lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) organisasi kekuatan (politik)
3)   C. Kluckhohn
Mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
a)   Bahasa
b)   Sistem pengetahuan
c)   Sistem tekhnologi, dan peralatan
d)   Sistem kesenian
e)   Sistem mata pencarian hidup
f)     Sistem religi
g)   Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan


6.   Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
Tiga, yaitu:
1)   Gagasan
2)   Aktivitas
3)   Artefak.

GAGASAN (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai , norma-norma , peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat . Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

AKTIFITAS (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi , mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

ARTEFAK (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.


7.   Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki
secara bersama oleh warga suatu masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional sebagai pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. penggunaan pengetahuan oleh orang perorangan atau kelompok orang tau masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya pengetahuan dimaksud telah dipahami, diserap dan diyakini berkat adanya suatu proses pendidikan panjang (dari kecil sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi dan sosialisasi. Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi
kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi
Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1)   Hakekat Hidup
() Hidup itu buruk
() Hidup itu baik
() Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bias
  berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
() Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
2)   Hakekat Karya
() Karya itu untuk menafkahi hidup
() Karya itu untuk kehormatan.
3)   Persepsi Manusia Tentang Waktu
() Berorientasi hanya kepada masa kini.
() Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi
  orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada
  masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk   
  hari-harinya.
() Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
  Diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai
  apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
() Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju
  dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh   
  kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang
  mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
4)   Pandangan Terhadap Alam
() Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
() Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
() Manusia berusaha menguasai alam.
5)   Hubungan Manusia Dengan Manusia
() Orientasi kolateral (horizontal)
() Rasa ketergantungan kepada sesamanya, dan
() Berjiwa gotong royong.

ORIENTASI-ORIENTASI NILAI BUDAYA
KLUCKHON DAN STRODBECK
Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada
prinsip.. yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. Ada tiga asumsi:
1)   Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2)   Solusi yang tersedia tidak terbatas
3)   Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.

Orientasi human nature. Human nature adalah menunjuk
pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai
campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah
ini yaitu:
1)   Manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2)   Manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3)   Manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4)   Manusia adalah campuran baik dan jahat.
5)   Manusia itu baik tapi dapat berubah
6)   Manusia itu baik dan tidak dapat berubah

Orientasi nature/alam –person, ada tiga tipe utama yaitu:
1)   Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa
semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2)   Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa
disini tidak ada perbedaan antara kehidupan
manusia , sifat dan supernatural.
3)   Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak
sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.

Orientasi waktu Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu:
1)   Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam
penempatan nilai yang tinggi pada tradisi
di masa lalu.
2)   Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3)   Orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.

Orientasi aktivitas, aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara
yaitu:
1)   Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe
aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang
diukur dengan sesuatu.
2)   Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing.
3)   Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada
perkembangan diri.

Orientasi relational, menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan
tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1)   Individualism
Orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain
individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2)   Orientasi langsung atau lineality
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan
kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck
kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu
adalah penting hanya untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3)   Collaterality
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetap bukan perluasan
kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan
kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi
dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.


8.   Perubahan Kebudayaan

Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan
dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara  
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Contoh: Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu :
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan
dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan
kebudayaan akan berjalan terus- menerus tergantung dari dinamika
masyarakatnya. Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan kebudayaan, yaitu:
1)   Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah
berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi
( kebudayaan material).Adanya individu-individu yang mudah
menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama
generasi muda.Adanya factor adaptasi dengan lingkungan alam
yang mudah berubah.
2)   Menghambat Perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar
berubah seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan
non material) Adanya individu-individu yang sukar menerima
unsur-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot. Ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
a)   Faktor intern
(1) Perubahan Demografis
Disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sector
Kehidupan. Contoh: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
(2) Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh: konflik
kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk
setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam
program pembangunan bersama-sama para transmigran.
(3) Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat
mempengaruhi perubahan. Contoh:
bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat
akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses
asimilasi maupun akulturasi.
(4) Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya
pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,
rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim
sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat
mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
b)   Faktor Ekstern
(1) Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur
Dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan
pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga
memperkenalkan budaya          mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan
percampuran budaya yang ada.
(2) Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau
Budaya       Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran
agama Kristen dan kolonialisme.
(3) Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya
menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,
dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur
budaya bangsa asing ke Indonesia.


9.   Keterkaitan Manusia dan Kebudayaan

Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan:
1)   Kebudayaan-Kebudayaan Khusus atas Dasar Faktor kedaerahan.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di
Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)   Cara Hidup di Kota dan di Desa yang Berbeda ( urban dan rural
ways of life). Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai
sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)   Kebudayaan-Kebudayaan Khusus Kelas Sosial.
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada
lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai
kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang
tersendiri pula pada setiap individu.
4)   Kebudayaan Khusus Atas Dasar Agama.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)   Kebudayaan Berdasarkan Profesi.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan
kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa
berpindah tempat tinggal. Manusia dan kebudayaan, atau
manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain.

Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan
mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan
masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih
cermat.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Dari pengertian diatas jelas dapat ditarik kesimpualn bahwa
masyarakat dan busaya memang pada dasarnya adalah sebuah satu
kesatuan tingkah laku, perbuatan dan kegiatan yang dilakuakn seiring
dengan proses dan tahapan belajar dan disertakan dengan adat dan
kebiasaan yang membaur dengan masyarakat kelak akan menjadi
sebuah budaya yang indah, ambil contoh saja saat hendak mekan ini
adalah naluri manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya namun
karena dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan masyarakat sekitar
sehingga menampilkan sebuah budaya atau cara mekan yang baik,
sopan pebuh tatakramah dan sebagainya itu akan menajdi budaya
dengan seiringnya waktu oleh karena itu budaya dan masyarakat saling
memiliki keterkaitan yang jelas.

Sumber : Gudikuntst, William B, Young Yun Kim, ”Communicating With    
Strangers”, third edition, McGraw Hill, 1984.
Wikipedia Bahasa Indonesia.
Scribd.com
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
nuansaislam.com
Dan sebagian besar sumber lainnya.



SOAL!
1.       Dalam Bahasa Indonesia, Homo Sapiens berarti....
a.   Manusia yang tahu                            
b.   Manusia yang bodoh                                                      jawab : A.         
c.   Manusia yang tidak berakal
d.   Salah Semua
2.       Menurut Abineno J.I, pengertian Manusia adalah....
a.   tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau
               yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
b.  Kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
               badan fisik.
c.  Makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku
               datar dan lebar.                                                                 
d.  Makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yakni cipta,
               rasa, dan karsa.

Jawab : A

3.       Menurut Upanisads, pengertian manusia adalah....
a.  Tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus
    dalam tubuh yang fana.
b.   kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau
               badan fisik.
c.  Makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku 
    datar dan lebar.
d.   Makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yakni cipta,  
    rasa, dan karsa.

Jawab : B

4.      Menurut Sokrates, pengertian manusia adalah....
a.   Tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau  
    yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
b.    Kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau 
    badan fisik.
c.   makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku 
    datar dan lebar.
d.   Makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yakni cipta,  
    rasa, dan karsa.

Jawab : C

5.       Menurut I Wayan Watra, pengertian manusia adalah....
a.   Tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau  
    yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
b.   Kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau 
    badan fisik.
c.  Makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku 
    datar dan lebar.
d.   makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yakni cipta,  
    rasa, dan karsa.

Jawab : D









No comments:

Post a Comment