Nama : Sasongko Triananda ::: 3IB06 ::: 1A414064 ::: Ekonomi Teknik
1. Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang
berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan
kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih
dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk
dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari
mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.
Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan
arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
(a) Cash inflow
Cash
inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
-
Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
-
Penagihan piutang dari penjualan kredit.
- Penjualan aktiva tetap yang ada.
-
Penerimaan investasi dari pemilik atau
saham bila perseroan terbatas.
-
Pinjaman/hutang dari pihak lain.
-
Penerimaan sewa dan pendapatan lain
(b) Cash out flow
Cash
out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri
dari :
- Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan biaya pabrik lain-lain.
-
Pengeluaran biaya administrasi umum dan
administrasi penjualan.
-
Pembelian aktiva tetap.
-
Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
-
Pembayaran kembali investasi dari pemilik
perusahaan.
-
Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan
pengeluaran lain-lain.
Laporan
arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan. Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas
harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
-
Aktivitas Operasi
Aktivitas
operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu
perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang
dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya
terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas
dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas
pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi
pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
-
Aktivitas Investasi
Aktivitas
investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap
seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat
pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari
perusahaan lain. Pada laporan arus
kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan
aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga
merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada
peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan
investasi pada laporan arus kas.
-
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas
pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor
yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan
pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel
bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran
terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.
Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
2. Penyusunan Laporan Arus Kas
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu
kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam
menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat
kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua
periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari
transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi
keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu
memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas
perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah
akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
Ada
empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.
Menentukan minimum kas
2.
Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari
hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga.
4.
Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Dalam
membuat laporan arus kas, kita mengenal dua metode penyusunannya, yaitu:
1.
Metode Lansung (Direct Method)
Metode
lansung mentranslasikan setiap item dari laporan laba rugi aktual basis menjadi
pendapatan atau beban kas basis (basic cash).
2.
Metode Tidak Lansung (Indirect Method)
Wawasan
Internasional Laporan arus kas tidak di wajibkan semua negara. Sejumlah Negara
mewajibkan laporan yang melaporkan sumber- sumber dan aplikasi “dana” (yang
sering didefinisikan sebagai modal kerja) Negara-negara lain bahkan tidak
mewajibkan laporan arus kas maupun laporan arus dana sama sekali.
3. Tujuan Penyusunan Arus Kas
Tujuan utama pembutan laporan arus kas adalah
menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas
sebuah perusahaan selama satu periode. Untuk meraih tujuan ini, laporan arus
kas melaporkan Kas yang mempengaruhi kegiatan operasional
perusahaan selama satu periode Transaksi
Investasi dan Pembiayaan (Invested and Financial) Kenaikan
atau penurunan bersih kas selama satu periode.
Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan
atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor
dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan
yang paling likuid.
Laporan
Arus Kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi
penting berikut:
-Dari
mana kas berasal selama satu periode?
-Berapa
kas yang digunakan selama satu periode?
-Berapa
perubahan saldo kas selama satu periode?
-Wawasan
Internasional: Internastional Accounting Standar 7 mewajibkan penyajian laporan
arus kas. Baik standar internasional maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas
harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
Contoh
Perhitungan :
-
AKTIVA (Kas, Kekayaan)
Kas BCA : 45.300.000
Kas Mandiri : 12.500.000
Stok Telkomsel ( seluruh stok x harga beli)
= 14.000.000
Stok Dompet Pulsa ( harga beli ) =
9.800.000
Stok SEV = 7.500.000
Stok Supplier A (h2h) : 450.000
Stok Supplier B (h2h) : 1.800.000
Piutang Agen ( Agen yang hutang ke kita ) :
2.500.000
-
PASSIVA (Tanggungan, Hutang)
Hutang
ke supplier ( Bayar belakang / mundur )
: 4.000.000
Deposit
Agen (total saldo Agen) : 95.000.000
Komisi
Tunda : 25000
Total
Aktiva - Total Passiva == > 93.850.000 - 99.025.000 = - 5.175.000
Contoh Lain :
Nilai NPV adalah 11.115,73
Nilai NPV > 1, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Nilai NPV > 1, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Perhitungan NVP dari cash inflow adalah sebagai berikut:
Dari cash in flow itu dapat kita hitung present velue proyek tersebut dengan rumus sebagai berikut:
P = 10.000 (P/F.i.n)) + (12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n)) + (17.000 (P/F.i.n)) +(21.000((P/F.i.n))
P = 10.000 (P/F.i.n)) + (12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n)) + (17.000 (P/F.i.n)) +(21.000((P/F.i.n))
+ ( 25.000(P/F.i.n)) + (30.000 (P/F.i.n)) + (-36.000 (P/F.i.n)) + (-43.000 (P/F.i.n))
Maka dari tabel diapatkan nilai present value d atas adalah
P = 69.078.3
Maka NPV = 69.078.3-58.015.03
= 11.063,27
Berdasarkan perhitungan di atas, ada perbedaan antara nilai yang dihitung menggunakan rumus bunga dengan perhitungan menggunakan rumus NPV . Hal itu disebabkan pada tabel pengeluaran pada tahun ke-3 dan ke-4 tidak dijadikan nilai present terlebih dahulu, tetapi langsung. Begitupun pada tahun ke-5 dan ke-6.
Maka dari tabel diapatkan nilai present value d atas adalah
P = 69.078.3
Maka NPV = 69.078.3-58.015.03
= 11.063,27
Berdasarkan perhitungan di atas, ada perbedaan antara nilai yang dihitung menggunakan rumus bunga dengan perhitungan menggunakan rumus NPV . Hal itu disebabkan pada tabel pengeluaran pada tahun ke-3 dan ke-4 tidak dijadikan nilai present terlebih dahulu, tetapi langsung. Begitupun pada tahun ke-5 dan ke-6.
Perhitungan NVP dari cash outflow adalah sebagai berikut:
Maka nilai P bisa dihtung dengan mengunakan rumus pada tabel bunga, adalah sebagai berikut:
P = – 2.000 + (-15.000(P/F.i.n)) + (-5000(P/F.i.n)) + (-6000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-7000(P/A.i.n))
P = – 2.000 + (-15.000(P/F.i.n)) + (-5000(P/F.i.n)) + (-6000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-7000(P/A.i.n))
(P/F.i.n) + (-8000(P/F.i.n)) + (-9000(P/F.i.n)) + (-10000(P/F.i.n)) + (-11000(P/F.i.n)). Maka dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah sebagai berikut:
P = -58.015.03
P = -58.015.03
SUMBER :
*https://indrirahmawati91.wordpress.com/2011/11/11/perhitungan-nilai-npv-berdasarkan-cash-flow-diagram/
*Dan dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment