Nama : Sasongko Triananda
Kelas : 2IB06
NPM : 1A414064
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
A. Keberlanjutan
Pembangunan
Pembangunan berkelanjutan adalah
proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip
"memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987).
Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable
development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. (oman)
Banyak laporan PBB, yang terakhir
adalah laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan
terdiri dari tiga tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling
bergantung dan memperkuat.
Untuk sebagian orang, pembangunan
berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari
jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal
alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi"
itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
B. Mutu
Lingkungan Hidup Dengan Resiko
Pengertian tentang mutu
lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai
tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya
adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa
yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah
dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa
yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas
lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan
daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah.
Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang
betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi
dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara
tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam
Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di
tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya
alam ini. Secara alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi
timbal balik antara sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat
diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya
adalah penentu laju pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan
perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan,
persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya,
ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya. Sekian lama terkenalnya Indonesia
sebagai negara subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah
pula dengan potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah
ruah, ternyata Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang,
bukan negara maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak
kunjung menjadi negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak
profesional termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Kualitas
lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya
yaitu :
1) Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti
hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari
benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas
lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung
seimbang.
2) Lingkungan sosial ekonomi, adalah
lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika
kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan
lainnya.
3) Lingkungan budaya adalah segala
kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh
manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa
bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti
tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya.
Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat
memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam
menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Resiko
: Pasal 28H Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup
yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya
bahwa menjaga lingkungan hidup agar tetap baik dan sehat adalah sebuah
kewajiban karena merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia.
C. Kesadaran
Lingkungan
Melindungi lingkungan bukan hanya
suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil perusahaan guna
mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka. Dalam diskusi tentang
kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan lingkungan
yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan
tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan
dengan cara:
a) Mengatur dan menekankan standar
pengontrolan dan pengolahan sampah;
b) Memastikan oli dan zat kimia
disimpan di area yang telah dibendungi;
c) Mengatur dan menekankan prosedur
pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
d) Membangun prosedur kerja aman dan
penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
e) Memenuhi perundang-undangan dan
ijin khusus.
Kita
dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan
dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk
mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan
kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
a) Jenis polusi dan akkibatnya
terhadap lingkungan;
b) Langkah dasar guna melindungi lingkungan
area kerja kita; dan Peraturan dasar guna membantumencegah bahan pengotor dari
pencemaran lingkungan.
c) meningkatkan penanganan material;
d) meningkatkan pengendalian
penyimpanan; dan
e) melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis
polusi. Ada tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
a.
bising,
seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
b.
sampah,
seperti tiap bahan bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
c.
polusi
tanah, seperti tiap tumpahan atau kontaminasi tanah di area kerja;
d.
polusi
air, yang disebabkan oleh tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau
pengotor masuk ke air atau air tanah yang terkontrol:
e.
polusi
udara, seperti debu, gas/asap atau penyemprotan di dalam area kerja;
f.
gangguan,
yang bisa berupa tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau
kualitas kehidupan; dan
g.
getaran,
yang disebabkan oleh penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur,
bangunan atau formasi alam..
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka kerusakan
lingkungan yang parah dapat terjadi.
D. Hubungan
Lingkungan Dengan Pembangunan
Peningkatan usaha pembangungn,
maka akan terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya untk menyokong
pembangunan dan timbulnya permasalahan-permasalahan dalam lingkungan hidup
manusia. Dalam pembangunan, sumber alam merupakan kompnen yan gpenting karena
sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan. Dalam penggunaan
sumebr alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem proyek pembangunan,
keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa membahayakan kehidupan
umat.
Harus dicari jalan keluar yang
saling menguntungkan dalam hubungan timbal balik antara proses pembangunan,
penggalian sumber daya, dan masala pengotoran atau perusakan lingkunga hidup
manusia. Sebab pada umumnya, proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang
lebih luas terhadap lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun
akibat sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif
& kualitatif, pencemaran biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan
gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian dan
perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan keuntungan
yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Itulah sebabnya
dala setiap usaha pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk menjaga kelestarian
lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat mungkin tidak memberatkan kepentingan
umum masyarakat sebagai konsumen hasil pembangunan tersebut. Beberapa hal yang
dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian, antara lain
adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui dan
diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern,
termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal – hal tersebut di atas hanya
merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau pertanyaan yang harus
dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek pembangunan. Juga sekedar
menggambarkan masalah lingkungan yang konkret yang harus dijawab. Setelah
ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan tadi, maka disusun
pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai kegiatan pebangunan, baik berupa
industri atau bidang lain yang memperhatikan faktor perlindungan lingkungan
hidup manusia.
E. Pencemaran
Dan Perusakan Lingkungan Hidup Oleh Proses Pembangunan
Pengertian
Pencemaran Lingkungan
Pengertian polusi atau pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang
mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaranlingkungan dapat
dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
1)
Pencemaran
Air
Di
dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain
untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak
diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak
lagi.Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak
sengaja telahmenambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air.
Misalnya, pembuangandetergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap
organisme yang ada di perairan. Pemupukantanah persawahan atau ladang dengan
pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akanmenyebabkan pertumbuhan tumbuhan
air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa
jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan
menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai
dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang
ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesissehingga kadar oksigen yang
terlarut di dalam air menjadi berkurang.Bahan-bahan kimia lain, seperti
pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang seringdigunakan oleh
petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk
terhadaptanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan
terjadi pencemaran DDTatau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
2)
Pencemaran
Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapatdisebabkan limbah padat yang mencemari tanah.Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industridan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampahorganik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, sepertidedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbahindustri, seperti plastik, logam
dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme didalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkankualitas tanah.
3)
Pencemaran Udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara.Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang
berbentuk partikel cair atau padat.
(a)
Pencemar
Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke
lingkunganudara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang
berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa
nitrogen (NO2), danchloroflourocarbon (CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di
udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumimeningkat dan dapat
mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm didalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2Sdapat
bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2
dapatmenyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.
Sementara itu, CFCdapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
(b)
Pencemar
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau
kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam
paru-paru.Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik.
Selain itu, dapat juga berasaldari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora,
virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yangtelah mati. Partikel-partikel
tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggukesehatan
manusia.Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin.
Bensin yang digunakandalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannyacepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan
bereaki dengan klor dan brom membentuk
partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan
melalui knalpot ke udarasehingga akan mencemari udara.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
a) Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada
industri dan kendaraan bermotor.
b) Pengolahan dan penyulingan bijih tambang
mineral dan batubara.
c) Proses-proses dalam pabrik.
d) Faktor Industrialisasi
e) Faktor Urbanisasi
AKIBAT
YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1) Punahnya Spesies
Bahan
pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis
hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun
hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada batasnya.
Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2) Peledakan Hama
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,maka
serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3) Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia menjadi
terganggu.
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini
dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat
menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5) Keracunan dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalamikeracunan.
ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal,
menderitakanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat
padaketurunanketurunannya.
6) Pemekatan Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7) Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek
Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang
dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
CARA
MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan
yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan
manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1)
Melakukan
Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah
penghijauankembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali
subur.
2)
Rotasi
Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk
mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam
jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
3)
Penggunaan
Pupuk Seperlunya, penggunaan pupuk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang
berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan
dapat meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami,
seperti pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4)
Pembuatan
Sengkedan, salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah
dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan
pegunungan.
5)
Reboisasi
adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah
agar tidak terbawa air hujan.
6)
Daur
Ulang, saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai
kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar
menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa
sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika diolah kembali dan ditambah kotoran
hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman.
No comments:
Post a Comment