Search This Blog

Thursday, July 2, 2015

RANGKAIN LOGIKA




Ada 2 macam rangkaian logika :

1.    RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL
2.    RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL


1.    Rangkaian logika sekuensial
Outputnya tidak bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input-input sebelumnya. Karena itu dikatakan mempunyai karakteristik memori.
Berdasarkan waktu sinyal, dapat dibedakan menjadi :
A)   Rangkaian sekuensial sinkron
Operasinya disinkronkan dengan pulsa waktu yang dihasilkan oleh pembangkit pulsa yang merupakan masukan bagi rangkaian. Sehingga keluaran akan berubah hanya setiap adanya masukan  pulsa waktu, meskipun inputnya tidak berubah.
B)   Rangkaian sekuensial asinkron :
 Operasinya hanya bergantung pada input, dan dapat dipengaruhi   
 setiap waktu.

·        PROSEDUR PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL
SINKRON
1)   Nyatakan diagram keadaan (State diagram), diagram waktu/alir dalam bentuk tabel present state dan ext state, kemudian merubah tabel tersebut menjadi tabel eksitasi.
2)   Memilih jenis FF untuk menentukan persamaan moore atau mealy atau eksitasi dengan metode K-Map.
3)   Menggambar rangkaian sekuensial sinkron yang dihubungkan sistem.

Piranti sekuensial antara lain :
1)   Flip-flop
a)   RS Filp-flop, yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan Q (atasnya digaris). Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0. Sifat paling penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not = 1.

b)   RS clock / Pulse, adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.

c)   D (Data) Flip-Flop, merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop S-R. Perbedaannya dengan flip-flop S-R terletak pada inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebi dahulu diberi gerbang NOT, maka setiap input yang diumpankan ke D akan memberikan keadaan yang berbeda pada input S-R, dengan demikian hanya akan terdapat dua keadaan S dan R yairu S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi.

d)   T (Togle) Flip-Flop, merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah.

e)   JK Flip-flop, sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan pada output.

f)    Master-Slave JK Flip-flop, Kombinasi yang dapat dibangun dari flip-flop jenis apa saja dengan menambahkan suatu flip-flop dan suatu inverted clock untuk membentuk Slave.

2)   Counter (Pencacah), Merupakan rangkaian logika pengurut yang
membutuhkan karakteristik memori dan sangat ditentukan oleh pewaktu.
Disusun dari sejumlah flip-flop.

3)   Register, Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.


2.    Rangkaian logika kombinasional
Rangkaian yang outputnya bergantung pada keadaan nilai input pada saat itu saja.
Piranti kombinasional :
a)   Encoder (Penyandi), Merupakan suatu sarana / peranti elektronika yang dapat mengubah / menterjemahkan bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin (Biner).  
b)   Decoder (Pemecah Sandi), Merupakan suatu saran / peranti elektronika yang dapat mengubah bahasa mesin menjadi bahasa manusia.
c)   Adder, digunakan untuk tugas aritmetika Penjumlahan pada rangkaian logika. Dalam hal ini, Adder terbagi menjadi 2 , yaitu : Half adder dan Full adder.
d)   Subtractor, digunakan untuk tugas aritmetika pengurangan pada rangkaian logika. Dalam hal ini, Subtractor terbagi menjadi 2, yaitu : hal Subtractor dan Full subtractor.
e)   Multiplexer, Bisa dibilang Penjumlahan yang berulang-ulang / perkalian.
f)    Seven Segment, membentuk angka 8, dimana pada masing-masing LED yang ditandai huruf a, b, c, d, e, f, g yang akan berpijar bila diaktifkan. Seven Segment terbagi menjadi 2, yaitu :
·        Common Anoda (CA), ditandai dengan sebutan “Active High” dimana angka 1      menandakan “Hidup” dan angka 0 menandakan “Mati” pada LED-nya.
·        Common Catoda (CC), ditandai dengan sebutan “Active Low” dimana angka 1     menandaka “Mati” dan angka 0 menandakan “Hidup” pada LED-nya.

Sumber : Dari berbagai macam sumber {link (website / blog), Staffsite (PDF / Word), 
                Buku  (Fotocopy-an) }


No comments:

Post a Comment