ILMU BUDAYA DASAR MATERI 6
Nama :
Sasongko Triananda
Kelas :
1IB05
NPM :
1A414064
Dafpus : -
Baak.gunadarma.ac.id/SAP
- Sebagian Sumber Lainnya
“MANUSIA
DAN PENDERITAAN”
A. PENGERTIAN
PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
{artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau_ti_n~atau
lahir batin. Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya.
Baik
dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi
peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang
memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat
Al.lnsyigoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh
perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras
untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus
menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan
tidak botch lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah
diatasi secara medis untuk mengurangi . atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya tedetak pada kemampuan si penderita dalam
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
B. SIKSAAN
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa
siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan. Di
dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di
akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah,
mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat 40 surat Al
Ankabut menyatakan :
“masing-masing
bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada
diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang
diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula
yang kami benarnkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami
tenggelamkan seperti kaum Nuh”.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya
kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia
pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mans yang akan diambil. Misalnya
pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah
dan kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan
seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa
dalam hidupnya saat itu.
Kesepian
dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya
walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur
adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang
tinggalnya ditempat yang sepi. Ketakutan
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut
sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami
seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang
sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan,
antara lain:
a) Claustrophobia
dan Agoraphobia
Cloustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang
disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b) Gamang
merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan,
karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi.
c) kegelapan
merupakan suatu .ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab
dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti.
d) Kesakitan
merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi
ditusukkan ke dalam tubuhnya.
e) Kegagalan
merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan.
Apa
yang membuat seseorang menjadi phobia ?
Ahli-ahli
medis mempunyai pendapat yang betheda-beda dan banyak penderita yang mempunyai
teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai
dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya
pekerjaan bani, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius.
Tanpa pengobatan anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjadi
agoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa
orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan
phobia yang sebenarnya. Umumnya
ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli – ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis
yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya
akan hilang. Sebaliknya ahli – ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa
suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab sebabnya supaya
mendapat perawatan dan pengobatan.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala-gejala pennulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah : nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung, nampak pada kejiwaannya
dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-taham
gangguan kejiwaan adalah :
·
gangguan kejiwaan nampak
dalam gejala-gejala kehidupan si penderita balk jasmani maupun rokhaninya
·
usaha mempertahankan diri
dengan cars negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya
salah; pads orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
·
kekalutan merupakan titik
patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat
banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a) kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal
tersebut sexing menyebabkan yang bei angkutan merasa rendah diri yang secara
berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b) terjadinya
konflik sosial budaya akibat nonna berbeda antara yang bersangkutan dengan apa
yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi;
misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota,
orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan
masa jayanya dulu.
c) cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami
oleh seseorang mendorongnya ke arah Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami
dijawab secara balk sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya
melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan
mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun
melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan
atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk f ustasi antara lain
:
a) agresi
berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak tettendali dan secara
fisik berakibat mudah terjadinya hypenensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan
sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
b) regresi
adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil),
misalnya dengan menjerit jerit,menangis sampai meraung-raung,memecah
barang-barang.
c) fiksasi
adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya
dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada
benda keras.
d) proyeksi
merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai
menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
e) identifikasi
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya,
misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang
film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
f) narsisme
adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya
lebih superior daripada orang lain.
g) autisme
adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat
menjwus ke sifat yang sinting.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat
dalam lingkungan seperti:
a) kota-kota
besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang
merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian
orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap
penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai cin masyarakat kota.
b) anak-anak
muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau
diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga
pada orang-orang usia tuapun sexing mengalami penderitaan dalam kenyataan
hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma
baru yang tengah bedaku.
c) Wanita
pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati
atau peraisaannya,’tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara
itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah
yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan
kejiwaan.) daripada kaum pria.
d) Orang
yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada
kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya,
dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami
penderitaan.
e) orang
yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat
ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak
mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spintual yang
justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
Penderitaan
maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga
dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.
D. PENDERITAAN
DAN PERJUANGAN
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya. Pembebasan
dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.
E. PENDERITAAN,
MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam
dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan
teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat
manusia menderita. Beberapa
sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua
di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira
muda diCondet, Meletusnya gunung galunggung, perang Irak-Iran.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan
demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia
tenitama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga pars pembaca,
penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan
demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama
manusia tenitama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya
komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para
pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya
seni.
F. PENDERITAAN
DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a)
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk
manusia.
b) Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/ azab Tuhan
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Apabila
sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada
para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih
sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

No comments:
Post a Comment